SEPUTIHBANYAK (Lampost): Wakil Bupati Lampung Tengah Mustafa mengakui jaringan peredaran narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) sudah sedemikian kuat dan rapi. Para pelakunya juga sangat lihai sehingga ada kesempatan sedikit saja, mereka bisa manfaatkan untuk melancarkan aksinya.
Yang memprihatinkan, mereka tidak segan mengedarkan zat berbahaya tersebut ke kalangan remaja, khususnya pelajar. Caranya tergolong rapi, misalnya mengemas barang tersebut dalam bentuk permen atau cokelat. Jika para siswa sudah ketagihan, barulah pengedar memberikan narkoba yang asli.
Mustafa mengungkapkan hal itu pada Pelatihan Satuan Tugas Antinarkoba Gerakan Pramuka Kwarcab Lamteng yang berlangsung di Local Education Center (LEC) Paramarta Seputihbanyak. Acara yang berlangsung selama dua hari dan berakhir Rabu (21-12) itu menghadirkan sejumlah narasumber dari kesehatan, kepolisian, kejaksaan, dan pramuka.
Dewasa ini, kata Mustafa, penyalahgunaan narkotika dan miras sudah sangat membahayakan. Pada tingkat nasional, jumlah pecandu narkoba yang dirawat naik sangat luar biasa. Hal itu menunjukkan peredarannya sudah merajalela ke mana-mana, mulai dari remaja hingga orang tua menjadi pecandu barang haram itu.
Dahulu, Indonesia hanya sebagai tempat transit berbagai barang haram itu. Namun, dalam perkembangannya, negara ini justru menjadi tempat yang relatif subur bagi peredaran barang yang dapat menghancurkan bangsa. Apalagi, peredarannya bukan lagi di perkotaan, melainkan sudah sampai ke pelosok kampung. "Sedemikian hebatnya jaringan narkoba itu beredar di Tanah Air," kata Mustafa.
Sasaran para pengedar bukan lagi kalangan paruh baya, melainkan lebih pada pemuda dan remaja, selanjutnya merambah ke bangku sekolah, kampus, bahkan pondok pesantren. Bahkan, saat ini kalangan olahragawan pun banyak yang terlibat penyalahgunaan barang haram itu.
Mustafa yang juga Kepala Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Lamteng menengarai sasaran utama para pengedar narkoba sebenarnya bukan bisnis semata, melainkan juga politik. Sebab, menurut informasi yang dia dapat, penghancuran suatu bangsa dapat ditempuh melalui tiga sasaran, yaitu anak-anak pejabat, anak-anak hartawan, dan anak-anak tokoh agama atau tokoh masyarakat. "Ketiga tokoh ini harus mewaspadai putra-putrinya," ujar Wabup.
Alasan, mereka menjadi sasaran karena secara struktural posisinya sangat strategis dan sangat potensial untuk memegang estafet kepemimpi
No comments:
Post a Comment